SISTEM UAV - Penugasan 1
JURUSAN TELEKOMUNIKASI
PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI MILITER
SISTEM UAV
PENUGASAN I
DI SUSUN OLEH:
SERDA IRVAN RIZKI RAHMADHANI NIM
20210626-E
PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI MILITER
JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLTEKAD KODIKLATAD
1.
Jelaskan apakah yg dimaksud UAV ?
2.
Jelaskan jenis-jenis UAV ?
3.
Jelaskan tentang Drone Copter ?
4.
Jelaskan tentang Fixed Wing ?
5.
Jelaskan tentang V-Tol ?
6.
Jelaskan tentang motor Brushles ?
7.
Jelaskan tentang mengapa drone bisa terbang ?
8.
Jelaskan tentang PWM ?
9.
Jelaskan tentang payload dan gambarkan contohnya ?
10. Jelaskan tentang
proveler clock wise dan conter clock wise ?
1.
UAV
UAV adalah singkatan dari Unmanned Aerial Vehicle, yang dalam
bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai kendaraan udara tak berawak. UAV adalah
pesawat yang dirancang untuk terbang tanpa awak manusia di dalamnya. UAV
memiliki keunggulan dalam melakukan tugas-tugas ini karena dapat terbang dalam
area yang sulit dijangkau oleh pesawat berawak, tidak memerlukan perlengkapan
hidup, dan dapat dioperasikan dengan biaya yang lebih murah dibandingkan dengan
pesawat berawak.
UAV dapat memiliki berbagai ukuran, bentuk, dan fitur tergantung
pada keperluan penggunaannya. Ada UAV yang berukuran kecil dan ringan, seperti
quadcopter atau drone, yang cocok digunakan untuk pemetaan atau survei kecil.
Contohnya, UAV dapat dilengkapi dengan kamera, sensor, dan perangkat lunak yang
memungkinkannya untuk mengambil gambar atau data dari ketinggian tertentu dan
mengirimkannya ke operator. Beberapa UAV bahkan dapat dilengkapi dengan
teknologi otonom, yang memungkinkannya untuk terbang secara mandiri dan
melakukan tugas-tugas tertentu tanpa bantuan manusia.
Gambar UAV
2.
Jenis-Jenis UAV
Untuk
jenis UAV dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu:
a.
Jenis UAV berdasarkan berat
1)
UAV Super Heavy. Yaitu UAV yang memiliki berat diatas 2000Kg.
contohnya adalah Global Hawk
2)
UAV Heavy. Yaitu UAV yang memiliki berat antara 200 hingga 2000Kg.
Contohnya adalahA-160
3)
UAV Medium. Yaitu UAV yang memiliki berat pada range 50-200Kg.
Contoh UAV jenis medium adalah UAV Chyper.
4)
UAV Light. Adalah UAV yang memiliki berat antara 5-50Kg
Contohnya adalah UAV Neptune.
5)
UAV Micro. Adalah UAV yang memiliki berat kurang dari 5Kg.
Contohnya adalah UAV Dragon Eye.
b.
Jenis UAV berdasarkan
penggeraknya
1)
Fixed
Wing. Drone
jenis Fixed Wing ini menggunakan sayap untuk terbang, drone jenis Fixed Wing
ini sendiri memiliki beberapa bentuk dan ukuran, bergantung pada kegunaannya masing
masing. Drone jenis Fixed Wing ini bisa ditenagai Baterai dan bisa juga
menggunakan Bahan Bakar.
2)
Rotary
Wing. adalah
drone yang menggunakan baling-baling (Propellers) untuk terbang, drone jenis
ini biasa dikenal dengan nama Multicopter atau Multirotor. Untuk penamaannya
disesuaikan dengan banyaknya motor atau baling-baling. Drone jenis ini biasanya
ditenagai baterai, dan merupakan jenis drone terbanyak yang dijual di pasaran,
harganya sendiri bervariasi, mulai dari ratusan ribu, sampai pada ratusan juta.
Motor penggeraknya mulai dari single copter, doublecopter, tricopter,
quadcopter dan lainnya.
3.
Drone
Copter
Drone copter atau sering disebut juga dengan
quadcopter atau quadrotor, adalah jenis pesawat tanpa awak yang dilengkapi
dengan empat rotor dan dapat terbang secara vertikal dan horizontal. Drone
copter biasanya dikendalikan dengan menggunakan remote control atau melalui
perangkat lunak yang terhubung dengan kontroler di dalamnya.
Drone copter digunakan untuk berbagai keperluan,
termasuk pengambilan gambar dan video udara, pemantauan lingkungan, pengamatan
keamanan, dan kegiatan pemetaan. Dalam beberapa tahun terakhir, drone copter
telah menjadi semakin populer karena teknologinya yang semakin canggih,
ukurannya yang kecil, dan biayanya yang terjangkau.
Gambar drone copter
4.
Fixed wing
Fixed wing drone dapat terbang lebih jauh dan lebih lama
dibandingkan dengan drone copter, karena memiliki daya tahan baterai yang lebih
baik dan kecepatan yang lebih tinggi. Hal ini membuat fixed wing drone lebih
cocok untuk digunakan dalam misi-misi survei dan pemetaan besar, pengamatan
keamanan, pemantauan lingkungan, dan pengumpulan data cuaca.
Fixed wing drone juga dapat dilengkapi dengan berbagai sensor dan
kamera seperti halnya drone copter. Sensor dan kamera tersebut memungkinkan
fixed wing drone untuk mengambil gambar udara dengan resolusi yang lebih tinggi
dan melakukan analisis data yang lebih akurat. Fixed wing drone juga dapat
dilengkapi dengan sistem navigasi otomatis yang memungkinkan drone untuk
terbang secara mandiri tanpa adanya kontrol dari operator.
Gambar drone fixed wing
5.
V-Tol
Drone VTOL (Vertical Takeoff and Landing) adalah jenis drone yang
dapat lepas landas dan mendarat secara vertikal, sama seperti drone copter,
tetapi memiliki kemampuan untuk terbang secara horizontal seperti fixed-wing
drone. Drone VTOL biasanya memiliki dua sayap tetap yang dapat memungkinkan
mereka terbang lebih cepat dan lebih jauh daripada drone copter, tetapi tetap
mempertahankan kemampuan untuk melakukan takeoff dan landing vertikal.
Drone VTOL umumnya digunakan dalam misi-misi yang membutuhkan
kemampuan untuk mencapai lokasi yang sulit dijangkau atau daerah yang luas,
seperti misi survei, pemetaan, dan pengamatan keamanan. Kemampuan untuk terbang
secara vertikal juga memungkinkan drone VTOL untuk dapat lepas landas dan
mendarat di area yang kecil dan terbatas, yang tidak dapat diakses oleh pesawat
terbang tradisional.
Gambar Drone V-Tol
6.
Motor Brushless
Motor brushless pada drone adalah jenis motor brushless yang
digunakan sebagai sumber tenaga pada drone atau pesawat terbang tanpa awak.
Motor brushless pada drone biasanya berukuran kecil, ringan, dan sangat
efisien, sehingga memungkinkan drone untuk terbang lebih lama dan lebih jauh.
Motor brushless pada drone menggunakan sistem pengontrol
elektronik yang kompleks untuk menggerakkan rotor dan menghasilkan daya angkat
yang diperlukan untuk mengangkat dan mengendalikan drone di udara. Motor
brushless pada drone juga biasanya dilengkapi dengan sensor yang dapat mengukur
kecepatan putar rotor dan memberikan umpan balik ke sistem pengontrol untuk
menjaga keseimbangan dan stabilitas drone.
Karena motor brushless pada drone memiliki efisiensi yang tinggi,
umur pakai yang panjang, dan dapat diandalkan dalam berbagai kondisi cuaca,
maka jenis motor ini menjadi pilihan populer untuk digunakan pada drone. Selain
itu, motor brushless juga dapat diatur kecepatan putarnya, sehingga
memungkinkan drone untuk melakukan manuver yang kompleks dan presisi.Gambar
motor brushless sebagai penggerak utama pada drone
7.
Mengapa drone bisa terbang?
Drone atau pesawat terbang tanpa awak bisa terbang karena
menggunakan prinsip dasar aerodinamika dan gaya angkat. Gaya angkat terjadi
ketika udara yang mengalir melewati sayap atau baling-baling drone menghasilkan
tekanan yang lebih rendah di atas permukaan sayap atau baling-baling
dibandingkan dengan tekanan di bawahnya. Hal ini menyebabkan drone naik ke
udara karena adanya gaya angkat yang dihasilkan.
Selain gaya angkat, drone juga menggunakan propulsi untuk
menghasilkan kecepatan dan arah gerakan. Propulsi biasanya dihasilkan oleh
motor brushless yang menggerakkan baling-baling atau sayap drone untuk
menciptakan gerakan maju, mundur, naik, turun, dan berbelok.
Selain itu, drone juga dilengkapi dengan sistem kontrol yang
canggih, seperti sensor dan pengontrol otomatis, yang memungkinkan drone untuk
mengukur dan memperbaiki ketinggian, kecepatan, dan arah gerakan secara
otomatis. Sistem kontrol ini juga memungkinkan pengendali drone untuk mengatur
dan mengontrol drone dari jarak jauh, sehingga drone bisa terbang dengan stabil
dan terkendali dengan baik.
Dalam rangka untuk terbang dengan stabil dan aman, drone harus
menjaga keseimbangan, mempertahankan kecepatan yang stabil, dan memperhitungkan
faktor-faktor seperti kecepatan dan arah angin. Karena itu, pengoperasian drone
membutuhkan keahlian dan pengetahuan yang cukup untuk menjaga keamanan dan
kelayakan terbangnya.
Gambar prinsip drone
8.
PWM
PWM adalah singkatan dari Pulse Width Modulation, yaitu teknik
modulasi sinyal di mana lebar pulsa sinyal yang dihasilkan berubah-ubah dengan
frekuensi yang tetap. Teknik ini digunakan untuk mengatur kecepatan motor DC,
mengatur intensitas cahaya pada lampu LED, mengatur daya pada speaker, dan
dalam sistem pengisian baterai. PWM juga dapat digunakan untuk mengirimkan
sinyal analog melalui jalur digital dengan memodulasi lebar pulsa sinyal.
Pada drone, PWM adalah salah satu metode kontrol yang digunakan
untuk mengontrol gerakan motor dan baling-baling. PWM pada drone mengacu pada
pulsa listrik yang dikirimkan ke ESC (Electronic Speed Controller) untuk
mengontrol putaran motor. Dalam hal ini, lebar pulsa sinyal yang diterima oleh
ESC menentukan kecepatan putaran motor drone.
Dengan memvariasikan lebar pulsa sinyal, kontroler penerbangan (flight controller) dapat mengatur kecepatan putaran motor dan kemudian mengontrol gerakan drone. Sebagai contoh, ketika kontroler penerbangan mengirimkan sinyal ke ESC dengan lebar pulsa yang lebih lebar, maka motor akan berputar lebih cepat, sehingga drone akan naik. Sebaliknya, ketika lebar pulsa lebih pendek, maka motor akan berputar lebih lambat, sehingga drone akan turun. Dalam hal ini, variabel PWM memungkinkan kontroler penerbangan untuk secara akurat mengontrol kecepatan motor dan dengan demikian mengontrol gerakan drone.
Gambar PWM
9.
Payload
Payload pada drone adalah semua perangkat atau alat yang diangkut
oleh drone selama penerbangan. Payload biasanya terdiri dari berbagai jenis
sensor, kamera, instrumen pengukuran, dan perangkat lainnya yang memungkinkan
drone untuk menjalankan tugas tertentu.
Misalnya, payload pada drone kamera digunakan untuk pengambilan
gambar atau video udara, payload pada drone pengukuran digunakan untuk survei
dan pemetaan udara, payload pada drone pengiriman digunakan untuk mengirim
barang atau paket, dan payload pada drone militer digunakan untuk operasi
pengintaian atau pemantauan.
Pemilihan payload pada drone tergantung pada jenis tugas yang
harus dijalankan, dan harus diperhitungkan berat payload tersebut agar tidak
mempengaruhi performa dan kinerja drone. Oleh karena itu, keandalan dan
kemampuan drone dalam membawa payload yang sesuai sangat penting dalam
memastikan keberhasilan misi.
Gambar payload
10.
Propeler clock wise dan counter clock wise
Propeller pada drone memiliki arah putaran yang harus dipasangkan
dengan benar agar drone dapat terbang secara stabil dan aman. Ada dua jenis
propeller pada drone yaitu propeller clockwise (CW) atau searah jarum jam dan
propeller counter-clockwise (CCW) atau berlawanan arah jarum jam.
Propeller clockwise atau searah jarum jam, ketika dilihat dari
atas, akan berputar searah jarum jam untuk menghasilkan angin ke bawah.
Propeller ini biasanya diletakkan pada motor sebelah kanan depan dan motor
sebelah kiri belakang pada drone.
Sedangkan propeller counter-clockwise atau berlawanan arah jarum
jam, ketika dilihat dari atas, akan berputar berlawanan arah jarum jam untuk
menghasilkan angin ke bawah. Propeller ini biasanya diletakkan pada motor
sebelah kiri depan dan motor sebelah kanan belakang pada drone.
Pemasangan propeller yang tepat sangat penting untuk menjaga
keseimbangan drone dan mencegah terjadinya masalah selama penerbangan. Ketika
propeller dipasang dengan arah yang salah, drone akan cenderung tidak stabil,
sulit dikendalikan, bahkan bisa menyebabkan drone jatuh atau terbang tidak
terkendali. Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan propeller dipasang
pada motor yang tepat dan dengan arah putaran yang benar.
Komentar
Posting Komentar