PERCOBAAN 2 RANGKAIAN MOTOR DC
POLTEKAD KODIKLATAD
JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
PRAKTIK BENGKEL TELEKOMUNIKASI
LAPORAN PERCOBAAN-2
DI SUSUN OLEH:
SERDA IRVAN RIZKI RAHMADHANI 20210626-E
PRODI TEKNIK
TELEKOMUNIKASI MILITER
JURUSAN TEKNIK
TELEKOMUNIKASI
POLTEKAD KODIKLATAD
POLTEKAD KODIKLATAD
JURURSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
PERCOBAAN 2
RANGKAIAN MOTOR
DC
1. Tujuan. Agar bintara mahasiswa mampu mengaplikasikan Motor DC
sebagai rangkaian Motor DC CW dan CCW.
2. Alat
dan Bahan :
a. AVO Meter;
b. Resistor 100 Ω 2 buah;
c. Livewire;
d. Motor DC 2 buah;
e. Relay 2 buah;
f. Switch 2 buah;
g. Trasnsistor NPN; dan
h. Baterai
5 Volt.
i. Ground
j. Swicth/Saklar
3. Dasar Teori :
Motor DC adalah perangkat yang bisa merubah energi listrik menjadi
energi kinetik atau gerakan. Dalam istilah lain, motor dc juga sering disebut
sebagai motor arus searah.
Jenis-jenis Motor DC (Motor Arus Searah) Pada dasarnya,
semua Motor DC diklasifikasikan menjadi 2 Jenis utama berdasarkan hubungan
Kumparan Medan dan Kumparan Angkernya, kedua jenis Motor DC tersebut adalah
Motor DC sumber daya terpisah atau Separately Excited DC Motor dan
Motor DC sumber daya sendiri atau Self Exited DC Motor.
Motor DC sumber daya sendiri ini dapat dibedakan lagi menjadi tiga jenis
yaitu Shunt Wound Motor DC, Series Wound Motor DC dan Compound
Pada Motor DC jenis sumber
daya terpisah ini, sumber arus listrik untuk kumparan medan (field winding)
terpisah dengan sumber arus listrik untuk kumparan angker (armature coil) pada
rotor seperti terlihat pada gambar diatas ini. Karena adanya rangkaian tambahan
dan kebutuhan sumber daya tambahan untuk pasokan arus listrik, Motor DC jenis
ini menjadi lebih mahal sehingga jarang digunakan. Separately Excited Motor DC
ini umumnya digunakan di laboratorium untuk penelitian dan peralatan-peralatan
khusus.
2.
Motor DC Sumber Daya Sendiri (Self
Excited DC Motor)
Pada Motor DC jenis Sumber
Daya Sendiri atau Self Excited Motor DC ini, kumparan medan (field winding)
dihubungkan secara seri, paralel ataupun kombinasi seri-paralel dengan kumparan
angker (armature winding). Motor DC Sumber Daya Sendiri ini terbagi lagi
menjadi 3 jenis Motor DC yaitu Shunt DC Motor, Series DC Motor dan Compound DC
Motor.
2.1.
Motor DC tipe Shunt (Shunt DC Motor)
Motor DC tipe Shunt adalah Motor DC yang kumparan medannya dihubungkan secara paralel dengan kumparan angker (armature winding). Motor DC tipe Shunt ini merupakan tipe Motor DC yang sering digunakan, hal ini dikarenakan Motor DC Shunt memiliki kecepatan yang hampir konstan meskipun terjadi perubahan beban (kecepatan akan berkurang apabila mencapai torsi (torque) tertentu). Karena Kumparan Medan dan Kumparan Angker dihubungkan secara paralel, maka total arus listrik merupakan penjumlahan dari arus yang melalui kumparan medan dan arus yang melalui kumparan angker.
Kecepatannya dapat
dikendalikan dengan memasangkan sebuah resistor/tahanan secara seri dengan
kumparan medan ataupun seri dengan kumparan angker. Jika resistor/tahanan
tersebut dipasangkan secara seri dengan kumparan medan maka kecepatannya akan
berkurang, sedangkan apabila resistor/tahanan tersebut dipasangkan secara seri
dengan kumparan angker maka kecepatannya akan bertambah.
2.2.
Motor DC tipe Seri (Series DC Motor)
Motor DC tipe Seri atau dalam
bahasa Inggris disebut dengan Series DC Motor ini adalah Motor DC yang kumparan
medannya dihubungkan secara seri dengan kumparan angker (armature winding).
Dengan hubungan seri tersebut, arus listrik pada kumparan medan adalah sama
dengan arus listrik pada kumparan angker. Kecepatan pada Motor DC tipe seri ini
akan berkurang seiring dengan penambahan beban yang diberikan pada motor DC
tersebut. Motor DC jenis ini tidak boleh digunakan tanpa ada beban yang
terpasang karena akan berputar cepat tanpa terkendali.
2.3.
Motor DC tipe Gabungan (Compound DC
Motor)
Compound DC Motor atau Motor DC tipe Gabungan ini adalah gabungan Motor DC jenis Shunt dan Motor DC jenis Seri. Pada Motor DC tipe Gabungan ini, Terdapat dua Kumparan Medan (Field Winding) yang masing-masing dihubungkan secara paralel dan Seri dengan Kumparan Angker (Armature Winding). Dengan gabungan hubungan seri dan paralel tersebut, Motor DC jenis Compound ini mempunyai karakteristik seperti Series DC Motor yang memiliki torsi (torque) awal yang tinggi dan karakteristik Shunt DC Motor yang berkecepatan hampir konstan.
Motor DC tipe Gabungan (Compound DC Motor) ini dapat dibedakan lagi menjadi dua jenis yaitu Long Shunt Compound DC Motor yang kumparan medannya dihubungkan secara paralel dengan kumparan angkernya saja dan dan Short Shunt Compound DC Motor yang kumparan medannya secara paralel dengan kombinasi kumparan medan seri dan kumparan angker (bentuk rangkaiannya dapat dilihat pada gambar atas).
Fungsi Motor DC Motor DC telah digunakan dalam aplikasi
industri selama bertahun-tahun. Ditambah dengan DC Drive, motor DC memberikan
kontrol yang sangat tepat. Motor DC dapat digunakan dengan konveyor, elevator,
pengekstrusi, aplikasi kelautan, penanganan material, kertas, plastik, karet,
baja, dan aplikasi tekstil.
Fungsi Carbon Brush Pada
Motor DC Carbon Brushe yang berada di sisi komutator berfungsi untuk memberikan
tegangan suplai ke motor. Motor DC secara mekanis kompleks yang mana dapat
menyebabkan masalah bagi mereka di lingkungan yang dapat merugikan hal
tertentu. Sejumlah perawatan diperlukan ketika menggunakan motor DC dalam
aplikasi industri tertentu. Korosi dapat merusak komutator. Selain itu, Gerakan
atau tindakan carbon brush terhadap komutator menyebabkan percikan api yang
mungkin bermasalah di lingkungan berbahaya.
Cara kerja motor DC dalam mengubah energi ialah dengan
mengambil daya listrik melalui arus searah yang kemudian diubah menjadi rotasi
mekanis.
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3
kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor
(Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung
(switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal
Relay
dan Fungsinya – Relay adalah Saklar ( Switch) yang dioperasikan secara listrik
dan merupakan komponen Electromechanical (Elektromekanikal) yang terdiri dari 2
bagian utama yakni Elektromagnet (Coil) dan Mekanikal (seperangkat Kontak Saklar/Switch).
Saklar
listrik adalah suatu komponen atau perangkat yang digunakan untuk memutuskan
atau menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam bahasa Inggris disebut
dengan Switch ini merupakan salah satu komponen atau alat listrik yang paling
sering digunakan.
4. Langkah-langkah Percobaan.
a. Penyiapan alat dan komponen yang digunakan untuk percobaan;
b. Menginstal perangkat yang akan digunakan;
c. Membuat konsep pada aplikasi Livewire;
d. Pembuatan rangkaian Motor DC;
Kondisi
SW1=’0′; SW2=’1′
Saat input SW1 diberi logika
‘0’ (0V) dan input SW2 diberi logika ‘1’(5V) maka Q4 akan saturasi sedangkan Q3
tetap cut-off. Karena Q2 bersifatsaturasi atau seperti saklar yang tertutup
maka basis Q3 Akan mendapat picuansehingga Q1 juga bersifat saturasi. Akibatnya
arus akan mengalir dgn urutan seperti berikut : Vs – Q1 – motor – Q3 – ground,
sehingga motor akan berputarsearah jarum jam
Kondisi
SW1=1; SW2=0
Saat input SW1 diberi logika
‘1’ (5V) dan input SW2 diberi logika ‘0’ (0V)maka Q3 akan saturasi sedangkan Q4
cut-off. Akibatnya Q2 juga akan menjadisaturasi karena basis Q2
mendapat picuan dari Q3.
Sehingga arus akan mengalirdengan urutan seperti berikut : Vs– Q2 – motor – Q4–
ground dan motor akan berputar berlawanan arah jarum jam.
Kondisi
SW1=SW2=’1′
Jika kedua input diberi logika
‘1’ secara bersamaan maka akan mengakibatkansemua transistor dalam kondisi
saturasi. Secara logika motor tidak akan berputarkarena tidak ada beda
potensial pada ujung 2 konektornya. Namun hal ini akanmenyebabkan timbulnya
panas yang berlebihan pada semua transistor sehinggadapat menyebabkan
kerusakan. Oleh karena itu hal ini harus dihindari.
6. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini
adalah kontrol putaran Motor DC dibangun dari rangkaian H-Bridge yang terdiri
dari Resistor 100 Ω 2 Buah, Motor DC 2 Buah, Relay 2 Buah, Switch 2 Buah,
Trasnsistor NPN, Baterai 5 Volt, Ground, AVO Meter; Swicth/Saklar, Livewire,
Kontrolmotor dc ini menggunakan prinsip kerja transistor sebagai saklar dimana
rangkaian motor dc berputar searah jarum jam atau berlawanan ini mempunyai 2
switch yang berguna untuk mengatur perputaran Motor DC .
Komentar
Posting Komentar