PERCOBAAN 3 RANGKAIAN MOTOR DC


 

POLTEKAD KODIKLATAD

JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

 

 

 

 

PRAKTIK BENGKEL TELEKOMUNIKASI




LAPORAN PERCOBAAN-3

 

 

DI SUSUN OLEH:

 

 

 

SERDA IRVAN RIZKI RAHMADHANI          20210626-E

 

 

 

 

 

PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI MILITER

JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

POLTEKAD KODIKLATAD




POLTEKAD KODIKLATAD

JURURSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

 

 

PERCOBAAN 3

RANGKAIAN MOTOR DC


            POLTEKAD KODIKLATAD

JURUSAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI

 

PERCOBAAN RANGKAIAN MOTOR DC

1.            Tujuan.          Agar bintara mahasiswa mampu mengaplikasikan Motor DC sebagai rangkaian Motor DC CW dan CCW.

2.        Alat dan Bahan       : 

a.         AVO Meter;

b.         Resistor 1KΩ, 330Ω, 33KΩ;

c.         Livewire;

d.         Motor DC;

e.         IC 555;

f.          Potensio;

g.         Dioda N4001;

h.         Baterai 12 VDC;

i.          Kapasitor 10nF, 100nF, 470uF;

j.           IC Regulator 7815; dan

k.         Transistor Mosfet IRFZ44.

         3.       Dasar Teori       :

a.            Pengertian-Pengertian.

1)        Motor DC

a)            Motor DC Adalah Perangkat Elektronika Yang Dapat Mengubah Energi Listrik   Menjadi Energi Mekanik

b)         Jenis Motor DC terdiri dari 3 jenis diantaranya adalah stepper,servo, dan DC biasa

c)         Fungsi Motor DC dalam aplikasi industri selama bertahun-tahun. Ditambah dengan DC Drive, motor DC memberikan kontrol yang sangat tepat. Motor DC dapat digunakan dengan konveyor, elevator, pengekstrusi, aplikasi kelautan, penanganan material, kertas, plastik, karet, baja, dan aplikasi tekstil.

d)          Cara Kerja motor DC dalam mengubah energi ialah dengan mengambil daya listrik melalui arus searah yang kemudian diubah menjadi rotasi mekanis.

 b.         IC 555 merupakan IC atau sirkuit terpadu (chip) yang digunakan dalam berbagai aplikasi pewaktuan, sumber pulsa gelombang, serta aplikasi osilator. IC ini dapat dimanfaatkan dalam rangkaian elektronika sebagai penunda waktu (Delay Timer), rangkaian flip-flop, dan osilator.

c.         Resistor Variabel adalah sebuah komponen yang mempunyai karakteristik seperti resistor namun nilainya tidak tetap (variable resistor) dan bisa diubah selama pemakaian. Perubahan nilai resistor ini karena diubah oleh sesuatu dari luar misalnya diputar atau digeser. Berikut ini beberapa penggunaan resistor variabel yang umum pada aplikasi sehari-hari :

1.            Volume Control;

2.            Tone Control (Bass, Middle dan Treble);

3.            Pengaturan tegangan dan arus;

4.            Pengaturan ukuran layar pada televisi analog;

5.            Setting referensi tegangan atau sinyal; dan

6.            Kontrol parameter alat seperti cahaya, kecepatan, frekuensi dan sebagainya.

d.         Dioda adalah komponen elektronika yang terdiri dari dua kutub dan berfungsi menyearahkan arus. Komponen ini terdiri dari penggabungan dua semikonduktor yang masing-masing diberi doping (penambahan material) yang berbeda, dan tambahan material konduktor untuk mengalirkan listrik

e.         IC regulator atau IC Voltage Regulator adalah sebuah komponen elektronika yang digunakan untuk mengatur tegangan pada rangkaian elektronika. Dinamakan sebagai IC atau Integrated Circuit karena voltage regulator ini tersusun dari puluhan hingga ratusan transistor, kapasitor, dioda dan resistor yang mana saling berintegrasi sehingga membentuk komponen IC regulator.

4.         Langkah Langkah Percobaan.

a.         Penyiapan alat dan komponen yang digunakan untuk percobaan;

b.            Menginstal perangkat yang akan digunakan;

c.            Membuat konsep pada aplikasi livewire; dan

d.            Pembuatan rangkaian seri parallel Resitor seperti ditunjukkan pada gambar.

1)            Rangkain PWM Generator untuk 24v.


 

2)            Rangkaian PWM Generator dengan IC 555.

 


 

5.        Hasil Percobaan

a.         Rangkain PWM Generator untuk 24v.c.         


b.        Rangkaian PWM Generator dengan IC 555.




5.        Analisa.

Pada Rangkaian di atas keduanya sama sama menggunakan IC 555 yg berfungsi sebagai pembagi gelombang pada rangkaian tersebut. Dan pada keduanya juga menggunakan Variable Resistor yg apabila nilai resistansi pada Variable Resistor di kecilkan atau di besarkan maka akan berperngaruh pada kecepatan putaran motor DC tersebut.


6.        Kesimpulan.

Rangkaian di atas merupakan rangkaian yg bertujuan untuk mengatur kecepatan RPM pada motor yaitu dengan mengatur nilai resistansi pada variable resistor. Rangkaian ini bisa di Aplikasikan pada motor penggerak Sepeda Listrik

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini